InaScience - Bagi anda penikmat kopi yang sudah menjelajahi seantero Indonesia untuk menikmati kopi dari masing-masing daerah, mungkin sudah merasakan kenikmatan cita rasa khas kopi dari daerah-daerah yang anda kunjungi. Perbedaan letak geografis suatu daerah ternyata berpengaruh terhadap cita rasa kopi yang dihasilkan, perbedaan tersebut melahirkan ciri khas rasa yang unik dan tidak dapat ditemukan di daerah lainnya.
Posting kali ini akan "mengungkap" rasa khas kopi dari masing-masing daerah, untuk menambah pengetahuan anda jika suatu saat berkunjung ke suatu daerah, kenyataannya ada beberapa orang yang selalu menyempatkan waktu untuk berburu kopi pada saat berkunjung ke suatu daerah untuk sekedar mencicipi kopi dari daerah yang dikunjunginya, apakah anda juga demikian?
Sebagaimana kita ketahui ada dua varian kopi di Indonesia yang cukup terkenal yaitu kopi Robusta dan Arabica. Dua varian kopi tersebut juga ditanam di daerah-daerah di Indonesia dan menghasilkan cita rasa khas di daerah tempat tumbuhnya. Bagaimana rasa khas kopi tersebut? Mari kita "resapi" bersama lewat tulisan ini, semoga ada kesempatan bagi anda untuk benar-benar mencicipinya, suatu saat
Kopi Wamena
Kita mulai dari wilayah Indonesia paling timur yaitu Irian, daerah ini mempunyai suatu tempat dimana kopi jenis Arabica tumbuh subur didalamnya yaitu daerah Pegunungan Wamena. Pegunungan yan terletak di pegunungan Jayawijaya ini mempunyai ketinggian 1600MDPL, ditempat ini perkebunan kopi Wamena berada.
Kopi dari daerah ini lebih banyak dari jenis Arabica dan tergolong dalam jenis kopi organik dengan ciri khas mempunyai aroma yang sangat kuat sedikit rasa asam, sehingga aman dikonsumsi bagi yang mempunyai keluhan asam lambung. Kopi Wamena akan terasa nikmat jika dinikmati dalam kondisi hangat bukan panas. Kopi Wamena cenderung menimbulkan sensasi rilex bagi yang mengkonsumsinya.
Kopi Flores
Dari Wamena kita menuju Flores untuk mengungkap cita rasa kopi dari Pulau tetangga Irian ini. Kopi Flores tumbuh di daerah Kabupaten Ngada dan Manggarai, Flores Nusa Tenggara Timur. Kopi dari daerah ini mempunyai ciri khas berbiji besar dengan warna mengkilap. Yang khas kopi dari Ngada mempunyai aroma coklat yang khas dan mempunyai sensasi berat di lidah saat diminum, dengan kombinasi pahit dan rasa asam yang kuat. Kopi Flores lebih banyak dari jenis Arabica seperti dari pulau tetangganya Irian Jaya.
Kopi Toraja.
Toraja adalah salah satu wilayah kabupaten Sulawesi Selatan, daerah ini memang penuh dengan keunikan. Disamping mempunyai budaya yang khas tentang cara pemakaman dan ritual upacara adat, Tana Toraja juga merupakan penghasil kopi dengan rasa yang khas. Keunikan rasa kopi yang khas dari Tana Toraja membuat kopi asal daerah Timur Laut Sulawesi Selatan ini mempunyai branding tersendiri di Jepang. Konon, untuk meminum secangkir kopi asal Toraja di Jepang seseorang harus merogoh kocek hingga 8 dollar. Sebuah harga yang fantastis untuk secangkir kopi. Namun harga yang bisa dibilang "waw" ini tentu bukan tanpa alasan, bukankah seseorang akan membayar mahal untuk kepuasan yang diperolehnya?
Kopi Toraja dibedakan menjadi dua yaitu Kopi Toraja Arabica dan Kopi Toraja Robusta, masing-masing jenis dijual dengan bandrol harga yang berbeda. Kopi Toraja Arabica dijual lebih mahal daripada Kopi Toraja Robusta, biasanya selisih harganya dua kali lipat.Yang khas dari kopi Toraja adalah rasa pahitnya yang akan cepat hilang sesaat setelah melalui lidah. Selain itu rasa tanah serta rasa hutan membuat rasa kopi Toraja semakin mempunyai ke-khasan tersendiri, sedikit rasa asam dan sensasi rilex semakin membuat rasa kopi dari Tona Toraja menjadi sempurna. Para petani kopi di Toraja memang mempunyai cara tersendiri dalam mengolah kopi hingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat kopi.
Kopi Banjarmasin.
Saatnya kita akan membahas tentang rasa unik kopi dari pulau terbesar di Indonesia yaitu Kalimantan. Ketika kita membahas kopi Kalimantan sebetulnya kita membahas kopi Banjarmasin karena sebagian besar kopi Kalimantan dihasilkan dari daerah ini. Areal penanaman kopi berada di wilayah Kabupaten Kutai, Kabupaten Paser, Kabupaten Paser hingga Kabupaten Nunukan dan Banjarmasin
Rasa khas kopi Banjarmasin mempunyai aroma yang kuat, sedikit mirip dengan kopi Toraja namun dengan rasa asam yang lebih terasa. Kopi Banjarmasin akan terasa rasa khasnya ketika diminum dalam kondisi panas dan akan lebih terasa aroma kopinya ketika dinikmati tanpa gula.
Kopi Kintamani.
Pulau Dewata Bali juga mempunyai kopi yang khas dan biasa disebut sebagai kopi Kintamani. Areal perkebunan kopi di Bali berada di daerah Bangli, sebuah kawasan dengan iklim sejuk sejuk. Karakteristik kopi Kintamani memiliki aroma yang lembut, rasa asamnya tidak begitu terasa sehingga cukup aman bagi yang memiliki asam lambung.
Kopi Jawa
Kopi jawa mempunyai branding tersendiri dan cukup terkenal hingga Mancanegara, perbedaan antara kopi Jawa dengan kopi lainnya adalah pada cara prosesnya. Kopi Jawa di proses dalam kondisi basah (wet process). Kopi Jawa memiliki aroma tropis yang khas dengan sedikit aroma rempah dan rasa asamnya tidak begitu kentara, inilah salah salah satu keunggulan kopi kopi Jawa dibandingkan dengan lainnya.
Kopi Jawa yang paling terkenal adalah Jampit dan Blawan. Biji kopi Jawa yang tua (disebut old-brown) berbentuk besar, dan rendah kadar asam. Kopi ini mempunyai rasa yang kuat, pekat, rasa kopi manis. Produksi Kopi Jawa Arabika berada di Pegunungan Ijen, di bagian ujung timur Pulau Jawa, dengan ketinggian pegunungan 1400 meter. Kopi Jawa dibudidayakan pertama kali oleh pemerintah kolonial Belanda pada abad 18
Kopi Gayo
Christopher Davidson, seorang pakar uji rasa kopi dunia mengakui keistimewaan cita rasa kopi Gayo. Disebut sebagai kopi Gayo karena banyak dibudidayakan di darah Gayo. Perkebunan kopi Gayo berada di dekat taman nasional Pegunungan Leuser. Sebagian besar komoditas kopi arabika Gayo tersebut dikembangkan di tiga kabupaten yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Total perkebunan kopi Gayo Aceh mencapai sekitar 94.500 hektare, terdiri dari 48.500 hektare di Aceh Tengah, 39.000 hektare di Kabupaten Bener Meriah, dan 7.000 hektare di Gayo Lues.
Kopi Gayo dikenal sebagai kopi yang mempunyai cita rasa pahit mantap, sedikit rasa asam dan mampu memberikan sensasi nyaman serta rilex bagi penikmatnya. Oleh karenanya kopi Gayo banyak dijajakan di kedai-kedai kopi hingga restauran bergengsi. Anda dapat menikmati kopi Gayo dalam tiga pilihan kopi Gayo Susu, rasa Original dan manis.
Inilah Indonesia, negara yang makmur dengan aneka ragam kekayaan yang dimilikinya hingga kopi-pun mempunyai aneka rasa yang unik dan berbeda dari masing-masing daerah. (RR/ow/30714)
Home »
Tanaman Darat
» Ciri Khas Rasa Kopi Dari Berbagai Daerah Di Indonesia
Ciri Khas Rasa Kopi Dari Berbagai Daerah Di Indonesia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment