Now Playing :
Home » » Cara Memilih Tempat Yang Ideal Untuk Budidaya Rumput Laut E. Cottonii

Cara Memilih Tempat Yang Ideal Untuk Budidaya Rumput Laut E. Cottonii

Pemilihan lokasi untuk budidaya rumput laut akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya, oleh karenanya diperlukan beberapa syarat agar lokasi yang digunakan sesuai dengan standar pertumbuhan rumput laut yang ideal. Kadang petani tidak begitu memperhatikan hal-hal ini sehingga berakibat pada gagalnya budidaya. 
Dalam menentukan lokasi budidaya harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

 1. Suhu air
Suhu air paling ideal untuk pertumbuhan rumput laut adalah berkisar antara  25 ° C hingga 30 ° C, pada suhu ini akan sangat memungkinkan bagi rumput laut untuk tumbuh dengan baik. Perairan dangkal dekat pantai akan mengalami perubahan suhu ekstrim dan biasanya suhu air akan melebihi
30 ° C apa lagi pada saat musim kemarau. Meskipun daerah dekat pantai adalah daerah berpasir dan jarang ditumbuhi rumput liar yang akan menjadi kompetitor bagi tanaman inti, suhu air yang terlalu tinggi akan menyebabkan kematian pada rumput laut yang dibudidayakan.

Jadi sangat perlu diperhatikan kondisi perairan ketika sedang mengalami surut maupun saat pasang, harus dihindari pada saat surut jarak antara dasar laut dengan permukaan air kurang dari 50 centi meter. Pada kedalaman diatas 50 centi meter pada saat terjadi air surut perubahan suhu tidak terlalu ekstrim dan tetap aman untuk budidaya.

2. Kadar Garam
Perairan laut Indonesia rata-rata mempunyai kadar garam yang cukup ideal untuk budidaya rumput laut yaitu berkisar antara 27 - 35 ppt (part per thausand), kadar garam dibawah level 27ppt biasanya ditemukan pada muara sungai. Oleh karenanya hindari daerah muara sungai untuk lokasi budidaya, rumput laut Eucheuma yang dibudidayakan pada daerah yang mempunyai salinitas dibawah 27ppt pertumbuhannya akan terhambat bahkan tidak akan tumbuh sama sekali dan mati.


3. Kondisi Dasar Laut
Kondisi dasar laut berpasir dan tidak terdapat banyak tumbuhan liar didalamnya adalah tempat paling ideal untuk budidaya. Dasar laut dengan tumbuhan lain dalam jumlah banyak akan menjadi kompetitor bagi tanaman inti dalam menyerap nutrisi dari dalam air laut sehingga akan menyebabkan tanaman inti kekurangan nutrisi. Perlu diingat budidaya rumput laut tidaklah sama dengan budidaya tanaman darat saat kekurangan unsur hara dapat dipupuk. Nutrisi untuk rumput laut sangat mengandalkan kondisi air laut ditempat tumbuhnya, saat tanaman kompetitor ada dalam jumlah banyak tentu akan sangat berpengaruh dalam hal memperoleh unsur hara.

Kondisi dasar laut berkarang juga bukan tempat ideal untuk budidaya rumput laut karena tempat tersebut biasanya digunakan sabagai tempat tinggal predator bagi rumput laut seperti ikan, kura-kura dan siput yang akan memakan rumput laut yang ditanam.

Dasar laut berlumpur juga tidak bagus untuk budidaya rumput laut karena  lumpur yang ada didasar laut akan menempel pada thallus yang akan mengakibatkan rumput laut terhalang menerima sinar matahari yang akan menyebabkan proses fotosintesis rumput laut terhalang. Lumpur juga kadang merupakan sumberpenyakit dan tempat tumbuh suburnya lumut yang akan mempengaruhi pertumbuhan rumput laut yang dibudidayakan. 

4.Pergerakan Air Laut
Satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah kondisi pergerakan air laut, sirkulasi air laut yang bagus sangat diperlukan dalam budidaya rumput laut. Pergantian air laut akan membawa nutrisi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan, namun demikian pergerakan air laut yang disebabkan oleh ombak yang terlalu besar juga tidak bagus. Hempasan ombak yang terlalu keras akan menyebabkan rumput laut patah dan lebih fatalnya lagi akan menyebabkan bentangan putus.

Kondisi laut yang terlalu tenang juga kurang bagus untuk budidaya karena pergantian air menjadi kurang, hal ini tentu akan berakibat pada berkurangnya pasokan nutrisi bagi pertumbuhan rumput laut. Disamping itu kondisi air laut yang tenang juga akan menyebabkan penyakit betah tinggal bersama rumput laut yang dibudidayakan.

Penting juga untuk diperhatikan, sebagaimana tanaman pada umumnya proses penyerapan unsur hara adalah syarat mutlak bagi tumbuhnya tanaman begitu juga dengan rumput laut. Khusus untuk rumput laut dalam hal suplay nutrisi sangat tergantung dengan pergantian air laut oleh karena itu faktor ini sangat penting untuk diperhatikan.

Pengaturan arah bentangan juga perlu dilakukan untuk menyiasati arah arus air laut, pasanglah bentangan searah dengan arus air agar penyebaran air laut di area budidaya dapat terjadi dengan baik, jangan memasang bentangan dengan posisi memotong arus karena akan mengakibatkan tanaman terhempas oleh ombak yang akan mengakibatkan patah pada thallus, juga akan menyebabkan penyebaran unsur hari tidak merata. Perhatikan gambar dibawah ini.


5.Sinar Matahari
Rumput laut Eucheuma Cottonii membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya. Sinar matahari dibutuhkan sebagai sumber energi untuk memproduksi karbohidrat seperti karagenan yaitu sebuah substansi yang bernilai komersial yang terdapat di dalam rumput laut. Dengan demikian pengaturan jarak bentangan dengan permukaan air laut harus diperhatikan, jangan terlalu dalam juga jangan terlalu dekat. Itulah sebabnya ketika rumput laut ditanam dekat dengan permukaan air laut akan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan rumput laut yang letak antara permukaan air laut dan bentangan terlalu jauh sehingga  tidak memperoleh asupan sinar matahari dengan baik karena ditanam di perairan yang dalam.

Air laut yang jernih juga akan sangat memungkinkkan bagi rumput laut untuk mendapatkan sinar matahari dengan baik, sehingga proses fotosintesis akan berjalan dengan baik pula. Rumput laut yang ditanam di perairan dangkal di dekat permukaan (20 sampai 50 cm) menerima banyak sinar matahari dan pertumbuhannya akan menjadi lebih baik. Rumput laut yang ditanam di dalam air (lebih dari 50 centi meter dari permukaan laut) tidak mendapatkan cukup sinar matahari yang akan mengakibatkan pertumbuhannya akan menjadi terganggu 


6. Kedalaman air
Tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah kedalaman air, pilihlah tempat dengan kedalaman 50CM pada saat surut dan 1Meter pada saat pasang, kedalaman antara 50CM - 1 Meter adalah kedalaman paling ideal untuk pertumbuhan rumput laut. Pada kedalaman dibawah 50CM rumput laut masih dapat tumbuh namun seperti yang telah disampaikan diatas pada kedalaman ini suhu air laut akan menjadi sangat tinggi pada saat musim panas dan akan menyebabkan rumput laut mati. Rumput laut yang terpapar sinar matahari secara langsung selama 2 sampai 3 jam akan mengalami pemutihan pada thallusnya, jika sudah demikian maka sudah dapat dipastikan pada bagian tersebut telah mati.


Kondisi lokasi yang terlalu dalam juga bukan merupakan tempat yang ideal untuk budidaya karena disamping akan mempersulit dalam perawatan kondisi tempat yang terlalu dalam akan menyebabkan rumput laut tenggelam dan jauh dari permukaan pada saat pasang yang akan menyebabkan rumput laut tidak dapat secara optimal menerima sinar matahari dan tentu akan mengganggu proses fotosintesis

7. Polusi Air
Sebagaimana tanaman lainnya rumput laut juga akan mati atau terganggu pertumbuhannya jika tempat tumbuhnya terkontaminasi oleh polusi. Oleh karenanya kondisi air yang jernih sangat disukai oleh rumput laut, air yang jernih juga akan memungkinkan bagi rumput laut untuk menerima sinar matahari dengan baik. Polusi air dapat berupa limbah industri dan tumpahan minyak yang akan merusak habitat laut termasuk diantaranya rumput laut.

Sebaiknya sebelum melakukan budidaya dilakukan sampling beberapa bentangan ditempat yang berbeda untuk mengetahui tempat yang paling cocok.

Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Free Zone Film - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger