Mengenal Spesies Rumput Laut Eucheuma Yang Banyak Dibudidayakan

Eucheuma adalah jenis Alga Merah yang merupakan tanaman laut endemik Filipina, dalam perkembangannya saat ini tanaman yang kaya manfaat ini telah menyebar ke perairan tropis termasuk Indonesia. Tanaman ini dijuluki sebagai tanaman ajaib Abad-20, disebut demikian karena mempunyai kegunaan yang sangat penting dalam berbagai keperluan industri. Eucheuma diekstrak menjadi karagenan sebuah sustance yang sangat bermanfaat untuk produk-produk bertemakan gel sebagai pengental, emulsi dan pengikat air. 

Eucheuma tumbuh subur di beberapa daerah trapis, Di Asia penghasil terbesar rumput laut jenis ini adalah Indonesia dan Filipina disusul kemudian Vietnam, Malaysia, Jepang dan Singapura. Di negara-negara tersebut rumput laut telah dibudidayakan dalam skala besar dan telah membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nelayan. 

Jenis-jenis rumput laut Eucheuma Yang Banyak dibudidayakan

Di Indonesia rumput laut Eucheuma dari jenis Eucheuma Cottonii paling banyak dibudidayakan di daerah Sulawesi disusul kemudian Kalimantan, Maluku, Jawa dan NTT di daerah-daerah lain masih belum begitu banyak seperti daerah Irian dan Sumatera. Di Filipina Eucheuma Cottonii dibudidayakan dalam skala Industri didaerah Mindanau, Sulu, Visayas, Palawan dan Luzon. Eucheuma Cottonii juga dibudidayakan di Vietnam dan China walaupun jumlahnya belum sebanyak di Indonesia
 
Hingga saat ini pemegang rekor penghasil rumput laut Eucheuma Cottonii atau yang dikenal juga sebagai Kappapicus Alvarezy adalah Indonesia dengan hasil produksi mencapai 5 juta ton pada tahun 2013 sementara itu di tahun 2014 ini ditargetkan  7,5juta ton. 70% rumput laut Indonesia masih di ekspor ke beberapa negara, China adalah importir terbesar produk rumput laut Indonesia disusul kemudian Korea, Philipina, Malaysia, Vietnam, Chili dan beberapa Negara Eropa.


Philipina adalah negara pertama di Asia yang membudiyakan rumput laut jenis Eucheuma Cottonii, sebelum mempunyai beberapa industri karageenan sebagian besar rumput laut asal Filipina di Export ke Amerika, Eropa dan Jepang. Tahun 1966 rumput laut merupakan komoditas terpenting bagi Pilipina di sektor kelautan, ketika itu rumput laut masih dipanen di alam dan belum ada budidaya. Lima tahun kemudian hasil produksi rumput laut Pilipina mengalami penurunan, hingga kemudian pada tahun 1975 Philipina mulai membudidayakan rumput laut jenis Eucheuma.

Menurut para ahli Eucheuma mempunyai 48 spesies, enam diantaranya tumbuh subur di perairan Asia yaitu Eucheuma serra, E. arnoldii, E. procrusteanum, E. cottonii, E. spinosum dan E. striatum. Dari ke-enam spesies ini paling banyak dibudidayakan adalah spesies Eucheuma Cottonii dan Eucheuma Spinossum. Di Indonesia paling banyak dibudidayakan jenis Eucheuma Cottonii dan Eucheuma Spinossum. Eucheuma Cottonii adalah bahan baku bagi industri karageenan jenis Kappa sementara E. Spinossum adalah bahan baku pembuat Karagenan jenis iota.

Di Indonesia rumput laut jenis Eucheuma Cottonii dibudidayakan dalam beberapa metode, diantaranya metode long line, rakit apung dan jaring. Dalam beberapa pembahasan berikutnya, akan kami jelaskan masing-masing metode yang dipakai oleh petani rumput laut di Indonesia.