UniverScience- Untuk memenuhi kebutuhan seks-nya kadang seseoran melakukan masturbasi, masturbasi (onani) atau dalam bahasa gaulnya kadang disebut sebagai swalayan, adalah memenuhi kebutuhan seks sendiri artinya bukan dengan pasangan seksnya. Adapun caranya ada berbagai macam cara, ada yang hanya munggunakan tangan ada juga yang menggunakan alat bantu (sex toys). Masturbasi lebih sering dilakukan oleh seseorang yang tidak mempunyai pasangan, bisa karena belum kawin atau telah bercerai dan belum mendapatkan pasangan baru, walaupun kadang orang yang telah memiliki pasangan juga melakukannya juga. Masturbasi juga lebih sering dilakukan oleh kelompok umur usia muda dan lebih jarang dilakukan oleh seseorang dengan usia tua.
Dari sudut pandang kesehatan, masturbasi tidak berbahaya terhadap kesehatan asal tidak dilakukan terlalu sering bahkan menurut beberapa pakar sexologi masturbasi dapat menurunkan stress, menimbulkan rasa rilex dan mencegah kanker kelamin. Menurut Seksolog dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wananda MS mengatakan selama fisik masih bugar dan dilakukan dengan higienis masturbasi tidak menimbulkan efek samping.
"Masturbasi (onani) tidak berbahaya untuk kesehatan, selama dilakukan dengan memperhatikan asperk kebersihan serta tidak mengganggu kegiatan rutin sehari-hari," ujar dr Andri kepada detikHealth seperti ditulis pada Jumat (22/8/2014).
Namun demikian aktifitas "swalayan" ini bukan berarti tanpa resiko beberapa hal dapat terjadi pada seseorang yang melakukan masturbasi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Trauma and Acute Care Surgery ternyata 60 persen kasus penis patah yang dialami oleh pria terjadi pada saat pria melakukan masturbasi. Penyebabnya lebih banyak karena gerakan tangan yang salah, dan saat tangan menggenggam penis terlalu kuat.
Tobias S. Kohler, MD, MPH, Profesor dari Southern Illinois University School of Medicine, pernah menceritakan pengalamannya saat dirinya menangani kasus seorang Pasien dengan penis patah, menurutnya pria tersebut terlalu bersemangat saat melakukan masturbasi, akibatnya burung kesayangan pria tersebut patah dan harus menjalani operasi, untuk memulihkan kondisinya.
Kohler menceritakan "Setelah masturbasi penisnya terlihat seperti terong. Warnanya ungu dan membengkak," kata Kohler. Jika sudah seperti itu maka cara untuk menyembuhkannya harus dengan operasi.
Selain dapat menyebabkan patah penis, masturbasi juga dapat menyebabkan penis mengalami iritasi atau lecet pada kulit, hal tersebut apabila dilakukan dengan terlalu keras. Jika kulit bergesekkan terus menerus maka kulit dapat lecet akibat luka friksi. Untuk menghindari hal tersebut saat masturbasi jangan terlalu bersemangat dan sering. Aktifitas sex semestinya adalah antara penis dengan vagina, dimana vagina memang sudah didesain khusus dengan lapisan yang lembut dan berpelumas, ketika aktifitas seks dilakukan dengan menggunakan tangan tentu akan menyebabkan lecet maupun iritasi karena lapisan telapak tangan yang keras bahkan kadang juga kasar.
Meskipun aman bagi kesehatan, sebaiknya aktifitas ini jangan dilakukan karena menurut studi lainnya secara psikis masturbasi juga mempunyai dampak negatif bagi pelakunya. Selain itu masturbasi juga merupakan aktifitas yang tidak diperbolehkan didalam agama. Agama telah memberikan solusi, jika seseorang berkeinginan untuk melakukan masturbasi maka untuk menghindarinya dapat melakukan kegiatan lainnya seperti bekerja atau melakukan olah raga. Jika ingin menghilangkan stress atau ingin rileks, anda tidak harus masturbasi, ada aktifitas lainnya yang justru lebih efektif daripada melakukan onani. (RR/rw/14)
Dari sudut pandang kesehatan, masturbasi tidak berbahaya terhadap kesehatan asal tidak dilakukan terlalu sering bahkan menurut beberapa pakar sexologi masturbasi dapat menurunkan stress, menimbulkan rasa rilex dan mencegah kanker kelamin. Menurut Seksolog dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wananda MS mengatakan selama fisik masih bugar dan dilakukan dengan higienis masturbasi tidak menimbulkan efek samping.
"Masturbasi (onani) tidak berbahaya untuk kesehatan, selama dilakukan dengan memperhatikan asperk kebersihan serta tidak mengganggu kegiatan rutin sehari-hari," ujar dr Andri kepada detikHealth seperti ditulis pada Jumat (22/8/2014).
Namun demikian aktifitas "swalayan" ini bukan berarti tanpa resiko beberapa hal dapat terjadi pada seseorang yang melakukan masturbasi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Trauma and Acute Care Surgery ternyata 60 persen kasus penis patah yang dialami oleh pria terjadi pada saat pria melakukan masturbasi. Penyebabnya lebih banyak karena gerakan tangan yang salah, dan saat tangan menggenggam penis terlalu kuat.
Tobias S. Kohler, MD, MPH, Profesor dari Southern Illinois University School of Medicine, pernah menceritakan pengalamannya saat dirinya menangani kasus seorang Pasien dengan penis patah, menurutnya pria tersebut terlalu bersemangat saat melakukan masturbasi, akibatnya burung kesayangan pria tersebut patah dan harus menjalani operasi, untuk memulihkan kondisinya.
Kohler menceritakan "Setelah masturbasi penisnya terlihat seperti terong. Warnanya ungu dan membengkak," kata Kohler. Jika sudah seperti itu maka cara untuk menyembuhkannya harus dengan operasi.
Selain dapat menyebabkan patah penis, masturbasi juga dapat menyebabkan penis mengalami iritasi atau lecet pada kulit, hal tersebut apabila dilakukan dengan terlalu keras. Jika kulit bergesekkan terus menerus maka kulit dapat lecet akibat luka friksi. Untuk menghindari hal tersebut saat masturbasi jangan terlalu bersemangat dan sering. Aktifitas sex semestinya adalah antara penis dengan vagina, dimana vagina memang sudah didesain khusus dengan lapisan yang lembut dan berpelumas, ketika aktifitas seks dilakukan dengan menggunakan tangan tentu akan menyebabkan lecet maupun iritasi karena lapisan telapak tangan yang keras bahkan kadang juga kasar.
Meskipun aman bagi kesehatan, sebaiknya aktifitas ini jangan dilakukan karena menurut studi lainnya secara psikis masturbasi juga mempunyai dampak negatif bagi pelakunya. Selain itu masturbasi juga merupakan aktifitas yang tidak diperbolehkan didalam agama. Agama telah memberikan solusi, jika seseorang berkeinginan untuk melakukan masturbasi maka untuk menghindarinya dapat melakukan kegiatan lainnya seperti bekerja atau melakukan olah raga. Jika ingin menghilangkan stress atau ingin rileks, anda tidak harus masturbasi, ada aktifitas lainnya yang justru lebih efektif daripada melakukan onani. (RR/rw/14)
Post a Comment